Close Menu
Jurnal LiteraJurnal Litera
  • Artikel
  • Buku
    • Novel
    • Sains
    • Sejarah
  • Esai
  • Opini
  • Resensi Buku
  • Reportase
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
    • Sastra Minang
  • Isu Lingkungan
What's Hot

Rubik: Permainan Sederhana dengan Segudang Manfaat

06/05/2025

IKAN CUPANG: TEMAN KECIL UNTUK JIWA YANG LEBIH TENANG

06/05/2025

Pola Asuh Otoriter: Kunci Keberhasilan atau Trauma?

09/02/2025
Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook TikTok
Jurnal LiteraJurnal Litera
Subscribe Login
  • Artikel
  • Buku
    • Novel
    • Sains
    • Sejarah
  • Esai
  • Opini
  • Resensi Buku
  • Reportase
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
    • Sastra Minang
  • Isu Lingkungan
Jurnal LiteraJurnal Litera
  • Artikel
  • Buku
  • Esai
  • Opini
  • Resensi Buku
  • Reportase
  • Sastra
  • Isu Lingkungan
Beranda » Review Novel “Bungkam Suara” karya J.S Khairen
Resensi Buku

Review Novel “Bungkam Suara” karya J.S Khairen

Indah Mulya KurniawanBy Indah Mulya Kurniawan07/12/2024Updated:22/01/20251452 Mins Read
Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
Follow Us
Google News Flipboard
J. S. Khairen : Bungkam Suara
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email Copy Link

Kali ini, Khairen membawa pembacanya memasuki wilayah yang tak akan ditemui pada peta dunia, Negara Kesatuan Adat Lemunesia (NKAL) dengan sistem kepemimpinan unik serta konflik politik rumit nan panas, sukses menyajikan petualangan yang mendebarkan dan penuh kejutan

Permasalahan dimulai ketika Hari Bebas Bicara disalahgunakan menjadi upaya memecah belah negara, awalnya hal ini adalah langkah demokratis agar rakyat dapat bersuara tanpa perlu memikirkan konsekuensi hukum agar tercapainya keadilan untuk seluruh rakyat, malah berubah menjadi hari penyebaran fitnah-fitnah yang membawa konflik dari akar hingga puncak pemerintahan.

Hari Bebas Bicara tidak muncul tanpa sebab, setiap harinya rakyat di NKAL selalu dipantau CCTV 24 jam dari berbagai sudut dan dilarang untuk mengkritik yang jika melanggar akan ditangkap oleh Tentara Kerajaan dan akan disiarkan diseluruh wilayah negara. Hal ini berhasil membungkam rakyat.

Buku ini menceritakan tentang Timmy dan sekeluarga yang dibenci satu negara karna pada Hari Bebas Bicara, ayahnya dituding melakukan tindakan korupsi. Percaya ayahnya tak bersalah, Timmy mengumpulkan bukti-bukti yang akan dia umbar ketika Hari Bebas Bicara dan dalam upaya pengumpulan bukti inilah Timmy menemukan keganjilan terkait Hari Bebas Bicara,

Apa Hari Bebas Bicara memang diperuntukkan untuk keadilan dan kebebasan rakyat atau untuk menipu rakyat agar lupa mereka mengkritik pemerintahan NKAL sebab sibuk saling memaki?

Buku ini juga menceritakan bagaimana alur politik NKAL, seberapa maju teknologinya, detail-detail kehidupan rakyat serta pandangan negara pada dunia saat ini sebagai dunia luar, yang mana hal ini berhasil membangunan imajinasi pembaca, ditambah penggunaan istilah-istilah nyeleneh yang memberi bumbu-bumbu komedi ditengah keteganggang perjuangan Timmy.

Menurut saya pribadi, hal menarik dalam buku ini diluar konteks yang diangkat adalah watak para tokoh yang manusiawi serba abu-abu, akhirnya sesuai dengan pandangan pembaca sendiri, seperti Timmy yang bisa bertindak implusif walau memiliki latar kecerdasan yang tinggi, adik yang kecanduan game online akan tetapi mampu membantu disaat genting, tanggapan masyarakat terhadap kehidupan selebritis dan isu-isu yang diangkat merupakan hal yang juga menjadi permasalahan saat ini membuat suasana semakin hidup dan nyata.

Buku ini memaparkan bagaimana media mampu mengendalikan semuanya.

Jutaan tangan dan kaki yang sibuk mencari makan, adalah jutaan kepala yang takkan sempat berpikir dan jutaan mulut yang tak bisa berbicara

Follow on Google News Follow on Flipboard
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email Copy Link
Indah Mulya Kurniawan

Related Posts

Review Novel “Aku Terlalu Takut Jujur bahwa Aku Lelah” oleh Boy Candra

21/01/2025

Resensi Buku: Goodbye, Things – Hidup Minimalis Ala Orang Jepang oleh Fumio Sasaki

02/01/2025

Review Novel “The Magic Library: Perpustakaan Ajaib Bibi Bokken”

01/12/2024
View 1 Comment

1 Komentar

  1. MN Chaniago on 09/12/2024 21:44

    “Propaganda terkomputasi”

    Reply
Leave A Reply Cancel Reply

Top Posts

Kenali 5 Tahapan dalam Menghadapi Kesedihan

22/11/202475

Review novel “Re: dan peRempuan” karya Maman Suherman

23/11/202460

Review Novel “Laut Bercerita” Karya Leila S. Chudori

23/11/202447
Stay In Touch
  • Facebook
  • YouTube
  • TikTok
  • WhatsApp
  • Twitter
  • Instagram
Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
  • Home
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
© 2025 JurnalLitera. Designed by MN Chaniago.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.