Close Menu
Jurnal LiteraJurnal Litera
  • Artikel
  • Buku
    • Novel
    • Sains
    • Sejarah
  • Esai
  • Opini
  • Resensi Buku
  • Reportase
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
    • Sastra Minang
  • Isu Lingkungan
What's Hot

Rubik: Permainan Sederhana dengan Segudang Manfaat

06/05/2025

IKAN CUPANG: TEMAN KECIL UNTUK JIWA YANG LEBIH TENANG

06/05/2025

Pola Asuh Otoriter: Kunci Keberhasilan atau Trauma?

09/02/2025
Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook TikTok
Jurnal LiteraJurnal Litera
Subscribe Login
  • Artikel
  • Buku
    • Novel
    • Sains
    • Sejarah
  • Esai
  • Opini
  • Resensi Buku
  • Reportase
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
    • Sastra Minang
  • Isu Lingkungan
Jurnal LiteraJurnal Litera
  • Artikel
  • Buku
  • Esai
  • Opini
  • Resensi Buku
  • Reportase
  • Sastra
  • Isu Lingkungan
Beranda » Resensi Buku: Goodbye, Things – Hidup Minimalis Ala Orang Jepang oleh Fumio Sasaki
Artikel

Resensi Buku: Goodbye, Things – Hidup Minimalis Ala Orang Jepang oleh Fumio Sasaki

Indah SuciBy Indah Suci02/01/20250222 Mins Read
Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
Follow Us
Google News Flipboard
Fumio Sasaki: hidup minimalis ala orang jepang
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email Copy Link

Kalau kamu merasa hidup ini rasanya ribet banget dengan barang-barang yang terus numpuk, buku “Goodbye, Things” karya Fumio Sasaki ini jadi solusi yang menarik untuk dibaca. Buku ini mengupas tuntas soal hidup minimalis ala orang Jepang, yang tidak hanya bikin rumah jadi rapi, tapi juga hati jadi lebih tenang. Penulisnya, Fumio Sasaki, sebenarnya bukan pakar atau motivator, tapi orang biasa yang berbagi pengalaman pribadinya menjalani hidup minimalis. Hal inilah yang bikin buku ini terasa relate banget untuk siapa saja yang merasa hidupnya terlalu penuh dengan “beban” barang-barang.

Kebahagiaan bukanlah memiliki apa yang kita inginkan, melainkan menginginkan apa yang kita miliki

-Rabbi Hyman Schachtel

Buku ini dimulai dengan cerita bagaimana hidup Sasaki yang dulu berantakan karena terlalu banyak barang. Ia merasa tidak bahagia dan selalu stres. Sampai akhirnya, ia memutuskan untuk pelan-pelan melepas barang-barang yang sebenarnya tidak penting. Dari situ, ia mulai menemukan kebahagiaan yang lebih sederhana. Sasaki juga menjelaskan bahwa minimalisme bukan cuma soal punya barang sedikit, tapi tentang fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup.

Di buku ini, kita akan menemukan banyak tips praktis yang bisa langsung dipraktikkan. Misalnya, cara menentukan apakah suatu barang masih berguna atau tidak, dan gimana mengatasi rasa takut untuk melepas barang. Selain itu, Sasaki juga menjelaskan berbagai manfaat dari hidup minimalis, seperti hemat uang, waktu lebih banyak, dan pikiran yang jauh lebih lega. Bayangin aja, punya rumah rapi tanpa ribet nyari-nyari barang yang hilang. Hidup pasti lebih simpel, kan?

Yang bikin buku ini menarik adalah gaya bahasanya yang santai dan sederhana. Sasaki tidak menggurui, tapi seperti ngobrol santai dengan pembaca. Cerita pribadinya juga bikin kita jadi merasa, “Oh, ternyata aku nggak sendirian.” Tapi, ada juga beberapa hal yang mungkin terasa kurang, misalnya pendekatan Sasaki yang kadang terkesan terlalu ekstrem untuk beberapa orang. Dan karena ini pengalaman pribadinya, mungkin tidak semua pembaca merasa cocok dengan semua saran yang diberikan.

Secara keseluruhan, “Goodbye, Things” adalah buku yang asyik buat kita yang ingin mulai hidup lebih simpel dan lepas dari belenggu barang-barang nggak penting. Buku ini ngajak kita buat lebih sadar bahwa kebahagiaan nggak datang dari apa yang kita punya, tapi dari apa yang benar-benar kita butuhkan. Setelah baca buku ini, mungkin kita langsung kepingin beberes rumah dan mulai hidup lebih minimalis.

Buku Resensi Buku
Follow on Google News Follow on Flipboard
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email Copy Link
Indah Suci

Related Posts

Rubik: Permainan Sederhana dengan Segudang Manfaat

06/05/2025

IKAN CUPANG: TEMAN KECIL UNTUK JIWA YANG LEBIH TENANG

06/05/2025

Pola Asuh Otoriter: Kunci Keberhasilan atau Trauma?

09/02/2025
Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Top Posts

Kenali 5 Tahapan dalam Menghadapi Kesedihan

22/11/202475

Review novel “Re: dan peRempuan” karya Maman Suherman

23/11/202460

Review Novel “Laut Bercerita” Karya Leila S. Chudori

23/11/202447
Stay In Touch
  • Facebook
  • YouTube
  • TikTok
  • WhatsApp
  • Twitter
  • Instagram
Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
  • Home
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
© 2025 JurnalLitera. Designed by MN Chaniago.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.