Penulis: Indah Mulya Kurniawan
Pada kesempatan kali ini, melalui buku non fiksi singkat berdasarkan pengalaman sederhana kehidupan pribadinya, Boy Candra mencoba untuk memeluk dan menyadarkan pembaca, jika kita semua adalah manusia biasa.Walau judul buku telah menggambarkan hal yang akan disinggung, tapi sebagai pembaca saya tidak menaruh ekspetasi atau terkaan terkait isi dan hal ini termasuk langkah yang tepat untuk mulai mendalami cerita-cerita yang akan diangkat di dalamnya.Melalui 48 cerita tentang kehidupan yang relate dengan keadaan sekarang, Boy Candra kembali mengingatkan hal-hal kecil yang sering dilupakan dan diabaikan, semua dibahas dengan lembut hingga terasa menyentuh jiwa yang telah keras karna selalu memaklumi dan menyalahkan diri sendiri.…
Kali ini, Khairen membawa pembacanya memasuki wilayah yang tak akan ditemui pada peta dunia, Negara Kesatuan Adat Lemunesia (NKAL) dengan sistem kepemimpinan unik serta konflik politik rumit nan panas, sukses menyajikan petualangan yang mendebarkan dan penuh kejutan Permasalahan dimulai ketika Hari Bebas Bicara disalahgunakan menjadi upaya memecah belah negara, awalnya hal ini adalah langkah demokratis agar rakyat dapat bersuara tanpa perlu memikirkan konsekuensi hukum agar tercapainya keadilan untuk seluruh rakyat, malah berubah menjadi hari penyebaran fitnah-fitnah yang membawa konflik dari akar hingga puncak pemerintahan. Hari Bebas Bicara tidak muncul tanpa sebab, setiap harinya rakyat di NKAL selalu dipantau CCTV 24…
Jika selama ini kita sering iri dengan malaikat, maka pada buku ini dengan Ariel yang mewakili kaum malaikat Jostein Gaarder menggambarkan hal sebaliknya. Ariel penasaran bagaimana rasanya memiliki tubuh yang terdiri dari darah dan daging, bagaimana rasanya menggunakan kelima panca indra yang diberikan Tuhan dan untuk menjawab berbagai pertanyaan yang dimilkinya, Ariel menjalin kesepakatan bersama seorang gadis kecil yang sedang sakit bernama Cecilia. Cecilia harus memberitahukan seperti apa rasanya menjadi manusia dan Ariel akan memberitahukan seperti apa itu surga. Melalui kesepakatan inilah, awal mula dialog indah surga dan bumi dimulai. Dan kesepakatan ini juga merubah prespektif Cecilia terhadap Tuhan, jika…
Buku “Re: dan peRempuan” berlatar tahun 1980han, ketika penulis sendiri yaitu Maman Suherman menjadi Mahasiswa semester akhir pada jurusan Kriminologi, yang penelitian skripsinya membawa dia bertemu dengan Re, seorang pelacur lesbian di sekitar ibukota. Pertemuannya dengan Re menyeret Herman jauh kedalam kelamnya kehidupan tunasusila yang tak diketahui khalayak umum, bukan hanya sekedar peneliti dan objek penelitiannya namun menjelma menjadi kisah cinta tragis dikarenakan kematian Re yang tak wajar dan tak terselesaikan. Buku ini tidak berfokus pada siapa pembunuh Re dan bagaimana kematian datang menjemputnya akan tetapi lebih berfokus keresahan penulis dalam memendam rahasia kehidupan Re hingga akhir hayatnya kepada Melur,…